Antara trombosit, Sumsum Tulang, dan Hati

Antara trombosit, sumsum tulang, dan hati

Trombosit, sumsum tulang, dan hati memiliki hubungan yang erat dalam proses pembentukan dan pengaturan jumlah trombosit dalam tubuh. Sumsum tulang adalah tempat utama produksi trombosit. Di dalam sumsum tulang, sel-sel induk (megakariosit) berkembang dan menghasilkan trombosit, proses ini diatur oleh hormon trombopoietin.

Selanjunya, hati berperan penting dalam produksi trombopoietin, hormon yang merangsang produksi trombosit di sumsum tulang. Jadi, hati secara tidak langsung memengaruhi jumlah trombosit yang dihasilkan. Selain itu, hati juga bisa menjadi tempat produksi trombosit walau tidak sebanyak di sumsum tulang.

trombosit

Hubungan antara Ketiganya

Hati menghasilkan trombopoietin, yang kemudian merangsang sumsum tulang untuk memproduksi trombosit. Jika fungsi hati terganggu, produksi trombopoietin dapat menurun, yang pada gilirannya dapat mengurangi produksi trombosit di sumsum tulang. Gangguan pada sumsum tulang, seperti leukemia atau anemia aplastik, dapat mengganggu produksi trombosit, meskipun kadar trombopoietin normal. Dengan demikian, kesehatan hati dan sumsum tulang sangat penting untuk menjaga jumlah trombosit yang cukup dalam tubuh.

Lebih jauh tentang kerusakan hati

Jika hati mengalami kerusakan, seperti akibat sirosis, hepatitis kronis, atau penyakit hati lainnya, produksi trombopoietin bisa terganggu, sehingga tubuh kurang mampu merangsang produksi trombosit secara optimal.

Selain itu, ada faktor lain dari kerusakan hati yang bisa menyebabkan trombosit turun:

  1. Hipertensi portal – Tekanan darah tinggi di vena porta (vena utama yang membawa darah ke hati) dapat menyebabkan pembesaran limpa (splenomegali). Limpa yang membesar akan menangkap lebih banyak trombosit dari sirkulasi darah, sehingga jumlahnya dalam darah menurun.
  2. Gangguan fungsi hati dalam memetabolisme zat beracun – Ketidakseimbangan metabolisme hati dapat menyebabkan perubahan pada sistem pembekuan darah, termasuk menurunnya produksi protein pembekuan yang bekerja bersama trombosit.
  3. Efek samping obat – Pasien dengan penyakit hati sering mengonsumsi obat-obatan tertentu (seperti antivirus untuk hepatitis atau obat kemoterapi) yang dapat menekan produksi trombosit di sumsum tulang.

Jadi, jika ada kerusakan hati, produksi trombopoietin bisa terganggu dan trombosit bisa turun. Kondisi ini sering terlihat pada pasien dengan sirosis hati, yang sering mengalami jumlah trombosit rendah sebagai salah satu komplikasi utama.

Bagaimana jika sumsum tulang keracunan logam berat?

Jika sumsum tulang mengalami keracunan logam berat, produksi trombosit serta sel darah lainnya (sel darah merah dan sel darah putih) bisa terganggu. Ini karena sumsum tulang adalah tempat utama produksi semua sel darah melalui proses hematopoiesis, dan logam berat dapat merusaknya. Logam berat seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), dan kadmium (Cd) dapat:

  1. Merusak sel punca hematopoietik – Sel punca ini adalah sel yang berkembang menjadi trombosit, sel darah merah, dan sel darah putih. Jika sel ini rusak, produksi semua jenis sel darah akan terganggu.
  2. Mengganggu metabolisme zat besi dan enzim – Logam berat dapat menghambat enzim yang diperlukan untuk pembentukan sel darah, terutama heme dalam hemoglobin (penting untuk sel darah merah).
  3. Menyebabkan apoptosis (kematian sel) atau fibrosis sumsum tulang – Kerusakan kronis akibat logam berat bisa membuat sumsum tulang gagal berfungsi dengan baik.

Dampak pada Produksi Sel Darah

  • Trombosit → Produksinya menurun, menyebabkan trombositopenia, yang meningkatkan risiko perdarahan.
  • Sel darah merah → Produksinya bisa menurun (anemia aplastik) karena gangguan pembentukan hemoglobin. Gejalanya bisa berupa pucat, lemas, dan sesak napas.
  • Sel darah putih → Produksinya juga bisa menurun (leukopenia), melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.

Jika paparan logam berat terus berlanjut, bisa terjadi pancytopenia, yaitu kondisi di mana jumlah trombosit, sel darah merah, dan sel darah putih semuanya turun drastis. Ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Jadi, keracunan logam berat dapat berdampak serius pada produksi trombosit dan semua jenis sel darah, bukan hanya satu jenis sel saja.

Ok, bagaimana jika dihubungkan dengan DBD dalam perspektif teori medan?

Seperti yang sudah aku sering posting bahwa aku sudah tidak memakai teori kuman maka mari kita tinjau DBD dalam perspektif teori medan. Karena teori kuman berbicara tentang kuman entah itu bakteri ataupun virus maka biang kerok DBD akan dinobatkan kepada virus dengue. Sayangnya sudah puluhan tahun teori kuman pasteur tidak bisa membunuh dengue. Penanganan DBD diserahkan pada tubuh itu sendiri dalam arti saat seseorang didiagnosis terkena DBD maka hanya akan dilakukan upaya supportif saja. Mereka kembali ke prinsip awal bahwa penyakit karena virus sifatnya self limiting desease atau sembuh sendiri.

Bagaimana tinjauan jika pakai perspektif teori medan? Kondisi sakit adalah upaya tubuh untuk menyeimbangkan dirinya sendiri. Bakteri, virus, ataupun jamur yang jumlahnya meledak merupakan konsekuensi dari perombakan zat beracun yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Yang jadi pertanyaan adalah racun apa yang dikeluarkan pada saat DBD? Nah, ini yang tidak pernah diteliti. Apakah ada logam berat yang mengendon di sumsum tulang? Ataukah karena ada racun yang harus direlease dari liver?

Syed et. al. (2014) dalam penelitiannya tentang profil unsur serum darah pasien demam berdarah dari Faisalabad, Pakistan menunjukkan bahwa jumlah natrium, klorida dan kalsium bervariasi secara signifikan sedangkan kalium tidak signifikan antara sampel serum kontrol dan pasien. Demikian pula, kandungan logam berat; timbal, tembaga, seng dan besi berbeda secara signifikan sedangkan kromium tidak signifikan antara sampel serum kontrol dan sampel pasien demam berdarah. Jadi, apakah karena usaha pengeluaran logam berat sehingga tubuh memproduksi virus dengue?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Scroll to Top